23 Jul 2011

Belajar dari Angry Birds

Pernah main angry birds? Yeah, game sederhana tentang burung-burung yang marah karena telurnya dicuri oleh kumpulan babi-babi hijau (apa iya ada babi ijo? Kalo pisang ijo mah ada. Hehe), kemudian bertarung untuk merebut kembali telur2nya. Game ini kocak sekaligus mengesalkan. Kocak karena ekspresi-ekspresi burung dan babi yang nyeleneh, mengesalkan karena seringkali sasarannya meleset padahal tersisa satu babi lagi untuk dihancurkan.

Dari game ini kita bisa medapatkan pelajaran tentang pergerakan alias movement. Game yang konon digandrungi Angelina Jolie dan Jack Black ini menyadarkan saya betapa usaha kita untuk merubah seseorang ataupun masyarakat itu harus dilakukan secara kontinu dan tidak dipandang apakah yang dilakukan itu kita nilai kecil ataupun sederhana, misalkan ‘sekedar’ mengajak orang untuk mengobrol tentang ide yang kita emban. Sekecil apapun burung yang kita lempar ke udara untuk menghantam kaca, kayu ataupun batu, pasti akan mempengaruhi posisi ataupun kondisi yang terkena hantaman burung itu. Tak menjadi masalah jika hanya retak, karena akan ada burung lain yang menyempurnakan langkah awal kita. Begitu pun dengan apa yang kita lakukan di dunia nyata. Sesederhana apapun usaha kita, sungguh akan berbekas meski hanya menggeser 1 mikron meter. Ya! Percaya atau tidak, akan berkontribusi pada perubahan di masa depan.

Saya tidak menyangka bahwa tulisan kawan saya di masa SMA yang berjudul “Islam yang terpenjara” (yang saya kemudian saya bajak dan membuat sang penulis agak marah, hehe) akan membuat seseorang menyimpan memori tentang tulisan itu dan katanya membuat dia akhirnya mengkaji Islam.

Apa yang kita lakukan itu tidak perlu sempurna. Menulis arikel, puisi, fotografi, editing foto (digital imaging yang syar’i), diskusi lepas, orasi jalanan, opini tempel/leaflet propaganda, ‘grebek organisasi’, baju propaganda, atau apapun itu yang bisa dilakukan, maka lakukanlah tanpa beban! Tidak peduli tulisan yang kalian buat acakadut dari segi sistematika, fotografi yang komposisinya entah bagaimana, design opini tempel yang cupu, orasi jalanan yang lebih banyak “eu..” daripada bicaranya, ‘gerebek organisasi’ yang mengundang galonan keringat karena kalian diserang balik, itu tidak masalah! Saya katakan seperti ini bukan berarti kita tidak perlu melakukan peningkatan valensi diri untuk performance yang lebih ashoy, tapi untuk memecah keengganan kita untuk melakukan satu hal saja untuk perubahan.

Sepertihalnya reaksi fusi bom atom yang berawal dari bergeraknya inti-inti hydrogen, sepertihalnya burung-burung di angry birds yang menggeser dan memecah satu batu. Tidak perlu risau seandainya belum bisa membuat karya seperti Imam syafi’I, tidak perlu galau seandainya belum mampu berorasi selihai Ustadz Felix Siauw, tidak perlu kawatir karena belum mampu menyusun kisah ringan namun berisi layaknya oom pengkhianatyangtelahmusnah (pytm) di buku “begundal militia”! lakukan APAPUN yang kalian mau dan mampu lakukan untuk melakukan perubahan, dan lihat saksikanlah perubahan! (Saya jadi bingung dengan orang yang sudah mengkaji Islam tapi tidak mau bergerak ‘sedikitpun’.)

Itulah yang membuat saya menangkringkan apapun kata-kata yang melompat di neuron saya d blog ini. TERSERAH apa pendapat kalian mengenai blog ini. Mungkin ada yang bilang “hm.. design nya agak kurang kece”, “gambarnya kampring”, “diksinya enggak asik”, “blog apaan nih?!”, “alah, tulisan kacangan”, “weleh, isinya curhatan ABG labil a.k.a. ABABIL”, atau APAPUN saya gak peduli!

Saya akan dengarkan kritikan jika memang kritikannya disertai solusi yang membangun. Jika tidak, maka saya akan menjawab: WHATEVER! MAKE YOUR F****** OWN SITE!

3 komentar:

  1. Oii mas monochrome klo tertarik folo blog saya ya.oiya btw keep bloggiing ya whatever they said to you... Tp mesti open minded jg atas smua kritikan, kritikan membangun dan kritikan pedas mesti di dgr dgn bijaksana.hahaha sok tua yeee piss brader

    BalasHapus
  2. hehe..saya waktu itu lg nyari wangsit dr mbah google ttg rorchach, eh nemu blog situ..:)

    sip..sip.. siap, mbah..hehe
    sering2 ngunjungin blog saya, ya..:)

    BalasHapus
  3. keren. . .
    kata2nya g berat teuing .
    mengerti dengan sekali baca (tp dengan taraf IQ saya ommmm.....)
    lanjut om....
    kata2 kritis motivatornya. . .
    intinya kita harus tetap bergerak .

    BalasHapus