24 Mar 2012

Islamic Intellectual Challenges Gema Pembebasan Jabar edisi 5 | Sabtu, 24 Maret 2012 | Aula lt.3 STKS (Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial) Bandung

Quo Vadis Gerakan Mahasiswa;  Protes kenaikan harga BBM, ke mana arah perubahan yang dituntut?, inilah tagline yang diangkat oleh Gerakan Mahasiswa Pembebasan Jawa Barat dalam acara Islamic Intellectual Challenges edisi ke-5 kali ini. Acara Gema Pembebasan Jawa Barat di bulan Maret ini menghadirkan 3 orang pembicara yaitu Bapak Haris Rusli dari Petisi 28 yang juga mantan aktivis 1998, kemudian Agung Wisnu Wardana dari DPP Hizbut Tahrir Indonesia, dan yang terakhir dihadirkan Bang Rezaldi Harisman dari Gema Pembebasan Kota Bandung.

Tentang rencana Pemerintah yang akan menaikkan harga BBM pada awal April mendatang, Ustd. Agung Wisnu menyampaikan bahwa logika yang dipakai Pemerintah tentang subsidi itu aneh. Beliau menegaskan bahwa Pemerintah telah membohongi dan berbuat zhalim kepada rakyatnya. Kebohongan itu terlihat dari hitungan yang beliau paparkan. Beliau membeberkan dengan data yang beliau dapatkan dari Chevron bahwa ternyata biaya lifting minyak bumi hanya 20$ per barrel, sehingga untuk sampai ke konsumen, harganya hanya sekitar Rp. 1300 – Rp. 1500. Oleh karena itu, sebenarnya logika subsidi dan pernyataan Pemerintah tentang subsidi BBM yang membebani APBN adalah bohong, zhalim dan bentuk pengkhianatan Pemerintah.

Sementara itu, terkait dengan rencana pemerintah ini Bapak Haris Rusli menyampaikan bahwa ada banyak alasan yang untuk menolak rencana pemerintah ini. Pertama adalah karena alasan moral. Beliau menyinggung pemerintah & parlemen yang meminta rakyatnya untuk mengencangkan ikat pinggang, tapi mereka tidak pernah memberikan contoh bagaimana hidup sederhana. Kedua, karena alasan ekonomi. Beliau menyatakan bahwa rezim sekarang memandang subsidi hanya membuang-buang uang, padahal masyarakat memang harus disejahterakan.

Pemaparan ketiga diakukan oleh Bang Reza. Beliau angkat bicara tentang bagaimana sikap mahasiswa saat ini yang cenderung apatis dan apolitis. Memang banyak dilakukan protes-protes akan kenaikan harga BBM ini tapi arah perubahan yang mereka perjuangkan masih yang tidak jelas dan mengambang.

Terkait dengan tuntutan yang diinginkan, ketiga pembicara sepakat bahwa rezim SBY dan Sistem saat ini harus dirubah. Seperti yang digambarkan oleh Bapak Haris Rusli, ibarat Komputer yang sudah nge-hang yang harus restart dan kemudian di-install ulang. Atau ustd. Agung Wisnu mengibaratkannya sebagai pohon yang sudah busuk dari akarnya dan harus diganti dengan pohon yang baru. Namun ada perbedaan terkait dengan solusi dan perubahan apa yang diusung. Bapak Haris Rusli memandang bahwa negeri ini harus dikembalikan kepada Pancasila seperti yang diusung pada masa Soekarno dahulu, sementara Ustd. Agung Wisnu dan bang Reza melihat bahwa bangsa ini harus belajar dari peristiwa reformasi ‘98 silam. Saat itu gerakan-gerakan mahasiswa hanya menginginkan turunnya rezim, tidak jelas siapa pengganitnya dan mau dibawa kemana arah perubahan itu, akibatnya banyak dari mereka hanya menjadi tunggangan para politikus yang oportunis. Oleh karena itu, Bang Reza dan Ust. Agung Wisnu menawarkan untuk menggagas arah perubahan ke syariah dan Khilafah yang sudah pasti benar, bukan sistem ‘trial and error’ yang tidak jelas penerapannya.
salah seorang penanya
 Ada yang menarik saat sesi diskusi. Seorang penanya mengatakan bahwa beliau agak risau saat solusi yang ditawarkan adalah Ideologi Islam dengan menerapkan Syariah islam. Menurut beliau, jika ada yang mampu menjelaskan secara filosofi dengan logis tentang kelengkapan sistem Islam mengatur persoalan politik, ekonomi dan sosial, maka beliau akan mengikuti. Saat moderator menanyakan jika perwakilan dari hizbut tahrir mampu menjelaskan, apakah beliau akan ikut Hizbut Tahrir, beliau menjawab “iya!”


Acara yang diselenggarakan di gedung Aula Lantai 3 Kampus STKS Bandung ini dihadiri sekitar 60 peserta dari berbagai kampus di kota Bandung dan berlangsung cukup panas. Di akhir acara, saat closing statement, Bapak Haris Rusli berpesan kepada seluruh elemen masyarakat termasuk mahasiswa bahwa kita harus bersatu untuk revolusi, turunkan SBY dan kembali ke karakter bangsa kita. Kemudian Ustd. Agung Wisnu menyampaikan bahwa perlu dilakukan ruang-ruang dialog seperti IIC ini untuk menyamakan visi pergerakan dan untuk mengingatkan masyarakat tentang pentingnya kembali kepada Syariah dan Khilafah. Terakhir, Bang Reza menyatakan bahwa Gema Pembebasan menolak kenaikan harga BBM dan menolak aksi-aksi anarkis yang dilakukan oleh gerakan-gerakan mahasiswa lain, karena sudah seharusnya mahasiswa bergerak dengan intelektualitasnya sebagai agen perubahan di tengah masyarakat. Kenaikan BBM ini merupakan bentuk pengkhianatan pemerintah kepada rakyatanya dan pelanggaran terhadap syariah Islam, tutup bang Reza.[] [Tim GP Jabar]


Pemberian Penghargaan pada Bang Reza oleh Ketua Pelaksana IIC Edisi V

Pemberian Penghargaan pada Bpk Haris Rusly oleh PW GP Jawa Barat
Pemberian Penghargaan pada Ust Agung Wisnu Wardana oleh PW GP Jawa Barat
Download materi presentasi IIC edisi Ke-5 Ust. Agung Wisnu Wardana (DPP HTI)
read more

18 Mar 2012

Batallamos Hasta La Victoria!

Tak ada manusia yang rela tujuannya tidak tecapai. Entah itu tukang cendol, para politikus pro status quo, apalagi orang-orang yang berusaha menggulirkan perubahan.

Manusia akan senantiasa berada pada tujuannya yang dia percayai layak untuk diperjuangkan. Contohnya adalah Che, seorang yang menjunjung tinggi idenya sampai dia mati bersimbah darah karena dihadiahi sembilan peluru oleh Mario Teran sang kacung pemerintah Bolivia, dan Hamzah bin Abdul Muthallib yang syahid karena ditombak dan dilahap organ hatinya oleh Hindun adalah beberapa contoh orang yang memegang teguh apa yang dia yakini walau diterjang badai zaman, hingga nyawa harus tergerus!

Bagi orang-orang yang tidak mengerti penting dan harusnya apa yang kita perjuangan, pasti akan memandang "ancaman himpitan kesulitan hidup karena memegang idealisme" dengan pandangan yang suram dan dahi berkerut, namun seiring dengan menguningnya daun dan runtuhnya pemahaman salah, "ancaman himpitan kesulitan hidup" karena memegang teguh apa yang kita yakini pun pada kelanjutannya tidak lagi menjadi sesuram saat kita hanya yakin hingga di kerongkongan. Bahkan, nampaknya bagi sang pengemban ide itu justru akan menjadi 'bumbu hidup' yang menggairahkan! Coba bayangkan, apa asiknya hidup dengan alur yang lurus dan tidak ada likaliku-nya? Meskipun tentu saja bukan berarti bahwa kita memperjuangkan sesuatu hanya demi mencari kegairahan hidup. Bukan! Dalam konteks ini, hadirnya kegairahan hidup hanya boleh dipandang sebagai efek samping yang mengiringi keteguhan langkah dan ketegasan sikap. Tidak boleh lebih dari itu!

Yang ingin saya katakan adalah bahwa konsekuensi dari keyakinan yang dipegang dengan dalam--lebih dari sekedar di kerongkongan--meniscayakan adanya pengorbanan. Bukan omongkosong bahwa waktu, harta, bahkan nyawa menjadi hal yang lumrah untuk dikorbankan, "sekedar" untuk mencapai tujuan. APAPUN tujuan itu! Tujuan baik, buruk, ataupun yang entah apa namanya.

Nah, apa yang kita korbankan akan menjadi petunjuk: hal apa dalam hidup kita yang menjadi komponen central (poros), dan apa yang menjadi 'satelit'.

Ada yang berani meninggalkan dunia kerjanya yang mapan demi menyambut seruan meninggalkan transaksi ribawi, ada yang berani meninggalkan pacarnya demi menyambut seruan menjauhi perbuatan yang mendekatkan diri dari zina, ada yang berani meninggalkan dunia demi meninggikan Dien yang telah mengangkat derajat diri dan kaumnya.

Ada yang meyakini bahwa dunia ini segalanya, maka dia jadikan ukuran dunia sebagai poros hidupnya. "Apa kata dunia?" katanya.

Ada yang  meyakini bahwa idealismenya menjadi hal yang harus diperjuangkan. Maka dunia akhirnya menjadi yang dijadikan sebagai gurauan saja. Tidak lebih!

SAYA? Sudahkah memegang hal yang layak untuk dijadikan poros hidup??
KAMU? Sudah berani mengorbankan apa demi hal yang dipandang layak dijadikan poros hidup??
Tujuan akhir seperti apa yang hendak kita raih?
Penglihatan dari mana yang kita khawatirkan?
Penghormatan siapa yang kita harapkan?

Mungkin kalian akan mengira saya akan berkata: "tidak perlu diutarakan. cukup dalam hati." tapi saya katakan: "UNGKAPKAN SECARA JELAS! JAWAB DENGAN LANTANG! JIKA PERLU, TULIS DAN PAMPANG DI KAMAR ANDA!"

Kenapa? Karena akan jelas: layakkah hidup yang sekarang anda jalani untuk diteruskan? Atau perlu berbalik arah?

Bagi yang sudah mendapati jawaban "YA", maka sudah saatnya berteriak dengan lantang: BATALLAMOS HASTA LA VICTORIA!!!
[akira]
read more

13 Mar 2012

Reportase IIC III | 30 Januari 2012 | auditorium Miracle UNIKOM



Senin 30 Januari 2012 Gerakan Mahasiswa Pembebasan (GP) kembali menggelar Islamic Intellectual Challenges (IIC). Di edisi yang ke-3 ini, Gerakan Mahasiswa Pembebasan wilayah Jawa Barat mengambil tema “Pembatasan BBM Bersubsidi, untuk Kepentingan Rakyat atau Asing?” 

Acara yang diselenggarakan di Auditorium Miracle UNIKOM dan dihadiri sekitar 100 orang ini menghadirkan empat orang pembicara. Pembicara pertama adalah bapak Singgih Saptadi, ST, M.T., seorang business technology alignment. Beliau mengatakan bahwa rencana pemerintah ini sudah lama dimunculkan, yaitu sejak tahun 2010 lalu. Namun di awal rencana banyak rakyat yang memprotes dan tidak setuju. Beliau melanjutkan bahwa untuk mencari akar permasalahan pengelolaan SDA di negeri Muslim (termasuk Indonesia) tidak relevan lagi kita hanya melihat potensi SDA Indonesia saja, karena jika dilihat secara global, potensi SDA umat Islam sangat besar sekali. Negeri-negeri kaum muslim memiliki sumber minyak lebih dari 60% di dunia, belum lagi sumber-sumber energi yang lainnya seperti gas, batubara dll. Kemudian dalam konteks Indonesia, tidak adanya dukungan dari pemerintah membuat pertamina tidak agresif, sehingga tidak mampu sekedar melakukan regulasi di dalam negeri, apalagi melebarkan sayapnya ke luar Indonesia. Beliau menilai bahwa pemerintah Indonesia nampaknya sengaja menyusun  regulasi yang membuat perusahaan asing masuk ke Indonesia.
DR. H. Agus Supraman SE, M.M.
Pemaparan kedua disampaikan oleh DR. H. Agus Supraman SE, M.M., dari DPW Partai Nasional Demokrat Jawa Barat. Beliau menyampaikan bahwa pemerintah kita ini malas, karena sudah lama isu ini diwacanakan tapi hingga kini persiapan infrastruktur untuk menunjang pembatasan BBM ini belum juga memadai. Banyaknya SPBU yang belum bisa menyediakan Pertamax—karena memang keterbatasan fasilitas dan sarana penunjangnya—menunjukkan bahwa pemerintah tidak serius dan malas dalam mengatasi masalah ini. Beliau menambahkan meskipun harga BBM dinaikkan dan pemerintah bisa menghemat APBN hingga lebih dari Rp 30 triliun, namun menolak, karena sejatinya minyak itu adalah milik rakyat, jadi harus dikembalikan ke rakyat. Beliau lebih banyak menyamapaikan fakta-fakta dan cerita. Yang menarik di dalam presntasinya, beliau mengutip hadist Rasulullah SAW, tentang keharaman Privatisasi SDA, “kaum muslim itu berserikat dalam 3 hal, air, padang dan api.”
Ust. Lutfi Afandi, S.H.
Pemateri ketiga adalah Ust. Lutfi Afandi, S.H. Beliau adalah humas DPD I HTI Jawa Barat. Beliau menyampaikan bahwa ini adalah permainan asing, lembaga-lembaga asinglah yang mengusulkan untuk liberalisasi migas. Lembaga-lembaga asing ini terus menekan pemerintah Indonesia untuk segera mencabut subsidi BBM karena mereka akan sulit bersaing di pasar Indonesia selama pemerintah Indonesia masih menjual BBM dengan harga di bawah standar harga mereka.  Beliau memberikan contoh bagaimana SPBU-SPBU asing (petronas, shell dll) yang ada di Indonesia sangat sepi pengunjung. Tentu jika hal itu tetap dibiarkan pastilah mereka (SPBU-SPBU asing) akan mengalami kerugian. Oleh karena itulah pemerintah di bawah tekanan asing itu ingin segera mencabut subsidi BBM dengan berbagai macam alasan dan cara. Ini menunjukkan bukti keberpihakan pemerintah kepada para pengusaha asing daripada kepada rakyatnya sendiri.
Abdi Tri Sulistyo
Pemateri terakhir adalah wakil dari Gerakan Mahasiswa Pembebasan kota Bandung, Abdi Tri Sulistyo. Beliau menyinggung tentang mandulnya gerakan mahasiswa saat ini dengan kondisi yang terjadi, termasuk saat mengemukanya rencana pemerintah yang akan membatasi BBM bersubsidi. Selain itu beliau juga menyampaikan sikap GP terkait dengan rencana pembatasan ini. Secara tegas GP menolak upaya pembatasan dan liberalisasi migas ini, karena GP melihat bahwa ini adalah kebohongan dan pembodohan yang dilakukan pemerintah terhadap rakyatnya. Semua alasan yang dilontarkan oleh pemerintah adalah alasan yang mengada-ada, tidak sesuai dengan fakta yang terjadi. Kasus ini semakin jelas memperlihatkan bobroknya sistem kapitalisme, demokrasi dan neo-liberal. Mahasiswa harusnya sadar dan bergerak, jangan malah mandul dalam pragmatisme. Terakhir, Gema Pembebasan menghimbau bahwa sudah saatnya mahasiswa itu sadar akan peran dan jati dirinya, mahasiswa harus bersatu, bergerak bersama-sama menjadikan Ideologi Islam sebagai mainstream pergerakannya, untuk membebaskan diri dari belenggu kapitalisme.[] [GP Jabar]
Pemberian Cinderamata pada Bapak Singgih Saptadi, ST, M.T. oleh penanggungjawab IIC Jawa Barat

read more

8 Mar 2012

REPORTASE AKSI Gerakan Mahasiswa (Gema) Pembebasan Jawa Barat


Bandung, 7 Maret 2012 - Gerakan Mahasiswa (Gema) Pembebasan Jawa Barat melakukan aksi damai dalam menyikapi kebijakan penguasa yang berencana akan menaikkan harga BBM April mendatang.

Aksi Damai yang diikuti sekitar 80 orang mahasiswa ini mengangkat tema “BBM NAIK, CARA REZIM SBY NEOLIB KORUPSI!”.

Aksi dimulai dari Gelap Nyawang ITB pukul 08.00, Longmarch menyusuri Jalan Dago, Dipati Ukur, kampus Unikom, Unpad hingga berakhir di depan Gedung Sate. Para peserta aksi membawa bendera Ar-royah, bendera Gema Pembebasan, dan juga poster-poster yang bertuliskan BBM NAIK-TUMBANGKAN REZIM PENGHIANAT, BBM = HARTA MILIK RAKYAT, IDEOLOGI ISLAM = SOLUSI PROBLEM MIGAS dan sebgainya.

Selama perjalanan peserta aksi juga  meneriakkan yel-yel “Demokrasi pasti mati, demokrasi biang keladi, khilafah janji Allah yang pasti, khilafah pasti tegak kembali”, serta pekikan takbir. Aksi cukup menyita perhatian masyarakat dan para pengguna jalan. Di depan kampus UNPAD, peserta aksi berhenti beberapa saat dan menyampaikan orasi secara bergantian.

Setiba di depan Gedung Sate, para orator dari berbagai kampus mulai melakukan orasi-orasi. Dalam orasinya, Rezaldi Harisman, salah seorang aktivis Gema Pembebasan menyatakan bahwa Rezim SBY telah berkhianat kepda rakyat dengan menaikan harga BBM. Dia juga memaparkan bahwa sistem Kapitalisme-Sekuler-Demokrasi yang dianut negeri ini telah terbukti gagal dalam mengeolah migas, olehkarenaitu harus diganti dengan Sistem Islam. Kemudian orator lain memaparkan bahwa Islam juga mengatur pengelolaan sumber daya alam.

Di saat aksi tengah berlangsung, perwakilan Gema Pembebasan Jawa Barat masuk ke gedung DPRD untuk melakukan audensi dan bertemu dengan anggota DPRD, dan kemudian rekan-rekan Gema Pembebasan disuruh untuk menunggu. Saat ditanyakan alasan harus menunggu, staff DPRD mengatakan bahwa para anggota dewan yang terhormat sedang tidak ada di tempat. Mendengar kabar tersebut, sontak peserta aksi berteriak “kalian bukanlah Dewan Perwakilan Rakyat, tapi Dewan Pengkhianat Rakyat!” para peserta aksi kemudian berteriak “PENGKHIANAT! PENGKHIANAT!” berkali-kali.

Setelah diteriaki “pengkhianat”, tidak lama kemudian staff DPRD akhirnya mengatakan bahwa ada anggota dewan yang siap melakukan audiensi.


Perwakilan Gema Pembebasan yang berjumlah 7 orang diterima oleh Selly A. Gantina, A.Md (Fraksi PDI-P) selaku ketua Komisi B DPRD Jawa Barat dan Drs. Maman Abdurrahman (Fraksi PAN) sebagai wakil ketua komisi. Ipank Fatin selaku juru bicara aksi menyatakan bahwa Gema Pembebasan menolak dua opsi yang diajukan oleh Pemerintah, yakni pembatasan BBM bersubsidi ataupun penaikan harga BBM. Hal ini dinilai sebagai cara pemerintah untuk melepaskan tanggungjawabnya terhadap masyarakat. Utusan lain dari  Gema Jabar mengatakan dengan tegas Pemerintah harus taubat dari menerapkan aturan yang mendzhalimi rakyat dan dengan segera menerapkan Islam!”  

Setelah orasi-orasi dan proses audiensi telah selesai, para peserta aksi bersalaman dengan polisi dan intel yang mengawal aksi mereka. [] [GPJABAR]

read more

2 Mar 2012

3 Maret


Kemarin saya iseng-iseng coba mencari kejadian-kejadian yang pernah terjadi setiap tanggal 3 Maret. Ternyata susahnya minta ampun deh. Sampai pinggang pegel terus-terus duduk. Apalagi mata. Merah & gatal-gatal terus. Tapi akhirnya lumayan juga bisa berhasil walaupun sedikit permak kiri kanan. Inilah hasilnya;

3 Maret 2009 Atlet Kriket Sri Lanka diserang oleh belasan pria bersenjata di Lahore, Pakistan
3 Maret 2008 Longmarch Jakarta - Depok dilakukan oleh RISE!
3 Maret 2007 Pakistan mnginterogasi Mullah Abdulah Akhund, Menteri Pemerintahan Taliban
3 Maret 2006 Sergey Lavrov meminta Khaled Mashal untuk merubah Hammas menjadi orpol
3 Maret 2005 Abu Bakar Ba'asyir dinyatakan bersalah atas konspirasi Bom Bali 2002
3 Maret 2004 Al Qaeda mengumumkan telah terjadi pembantaian massal di Irak
3 Maret 2003 Turki melakukan voting ke-2 untuk izinkan USA mendirikan pangkalan di Turki
3 Maret 2002 Invasi USA atas Afghanistan memasuki hari ke-2
3 Maret 2001 Ribuan jemaah haji terjepit dalam pelaksaaan ibadah haji
3 Maret 2000 Jamil Abdullah Al Amin, pendiri Black Panther terlibat perang senjata di USA
3 Maret 1999 Pemimpin Kurdi, Abdullah Ocalan, dijebloskan ke penjara di Turki
3 Maret 1998 Muslimin menyambut seruan jihad Osama Bin Laden melawan Yahudi & Salibis
3 Maret 1997 Macan Tamil Sri Langka mulai membantai warga kembali
3 Maret 1996 2 bom syahid meledak di Israel, Unit Yahya Ayyash klaim bertanggung jawab
3 Maret 1995 Di Somalia, misi perdamaian PBB berakhir
3 Maret 1994 Israel kembali menyerang Tepi Barat
3 Maret 1993 Mohammad Salameh, mujahidin inspirator pemboman WTC I terendus FBI
3 Maret 1992 Negara Bosnia berdiri
3 Maret 1991 Pertempuran terkahir di Rumaila dalam Perang Teluk Jilid 1
3 Maret 1990 Irak menangkap Farzad Bazoft, wartawan Inggris, atas kegiatan spionase
3 Maret 1989 Ummat Islam memburu Salman Rusdhie karena buku Satanic Verses
3 Maret 1988 Majalah XXX Hustler berpesta setelah menang kasus pornografi dengan
3 Maret 1987 Ronald Reagan dipusingkan kasus Iran Contra Affair
3 Maret 1986 Penemuan pertama kali miskroskop dengan tenaga atom
3 Maret 1985 Darah yang disinyalir mengandung virus AIDS dibawa ke Amerika
3 Maret 1984 Iran membawa draft tuduhan bahwa Irak menggunakan senjata kimia ke PBB
3 Maret 1983 Ronald Reagan membuat proposal tentang “Star Wars”
3 Maret 1982 Libya dituduh sarang terrois oleh Amerika
3 Maret 1981 Fowzi Nejad di dalam penjara karena tuduhan melakukan aski terroris di London
3 Maret 1980 Pemimpin Perancis & Kuwait bertemu membahas Invasi Soviet ke Afghanistan
3 Maret 1979 Pesawat antariksa Voyager I mencoba mendekati cincin planet Jupiter
3 Maret 1978 Pemerintah Ethopia memberi izin pasukannya untuk berperang dengan Somalia
3 Maret 1977 Kelompok Hanafi merencanakan serangan ke 3 buah gedung di Washington DC
3 Maret 1976 Sahara Barat berpesta atas hari kemerdekaannya
3 Maret 1975 Iran & Irak mulai berselisih tentang perbatasan mereka
3 Maret 1974 Pesawat D10 Turki Airlines jatuh di Paris, 346 tewas
3 Maret 1973 Israel berencana untuk membunuh tokoh perlawanan Palestina di Beirut
3 Maret 1972 Libya & Uni Soviet berjanji untuk bertemu dalam perjanjian kerjasama
3 Maret 1971 Sheikh Mujibur Rahman, mempersiapkan pidato untuk rakyat Bangladesh
3 Maret 1970 The Nuclear Non-Proliferation Treaty dipersiapkan diratifikasi 43 negara
3 Maret 1969 Pembentukan Komando Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib)
3 Maret 1968 Perang di perbatasan Israel – Yordania semakin membesar
3 Maret 1967 Israel menyiapkan perang dengan Arab pada bulan April
3 Maret 1966 Partai Baath yang berhaluan sosialis merayakan kemenangannya di Suriah
3 Maret 1965 Keluarga Malcolm X mengenang kematian Malcom X
3 Maret 1964 Malcolm X berusaha keluar dari Nation oF Islam
3 Maret 1963 Perempuan Iran berbahagia telah diizinkan menggunakan hak pilihnya
3 Maret 1962 Perancis dan Algeria berencana menghentikan peperangan
3 Maret 1961 Hassan II menjadi Raja Maroko
3 Maret 1960 Tuanku Abdul Rahman berencana memberikan tahta kepada Sultan Selangor
3 Maret 1959 Archbishop Makarios sudah berada lagi di Syprus dari pengasingan
3 Maret 1958 Evakuasi terhadap 300 korban tenggelamnya kapal Uskudar milik Turki
3 Maret 1957 Mesir akan membuka kembali Terusan Suez
3 Maret 1956 Maroko merayakan hari kemerdekaannya setelah lepas dari Perancis
3 Maret 1955 Kampanye anti Perancis semakin menguat di Maroko & Algeria
3 Maret 1954 Gamal Abbul Nasser telah menjadi Perdana Menteri Mesir
3 Maret 1953 Joseph Stalin sedang sekarat karena stroke setelah 31 tahun memimpin Soviet
3 Maret 1952 Turki telah bergabung dengan NATO
3 Maret 1951 Perang Korea: Pasukan PBB akan dikirim ke Korea dalam Operasi Ripper
3 Maret 1950 Tanah Somalia dipimpin oleh mandat Itali
3 Maret 1949 Persiapan Transjordan untuk menjadi pemimpin kerajaan Yordania
3 Maret 1948 Perang Sipil Palestina: Haganah berencana membuat Operasi Nashon
3 Maret 1947 IMF beroperasi untuk hari ke-2
3 Maret 1946 Uni Soviet tetap bertahan di Iran meski pasukan Inggris telah ditarik mundur
3 Maret 1945 PD II: Finlandia yang selama ini netral menyatakan perang pada kekuatan As
3 Maret 1944 Rakyat Jawa semakin menggelorakan pemberontakan mereka terhadap Jepang
3 Maret 1943 Mohandas Gandhi menghentikan mogok makannya dari sejak 10 Februari
3 Maret 1942 Amerika membangun pabrik persenjataan terbesar
3 Maret 1941 Inggris berencana akan menginvasi Suriah
3 Maret 1940 Semua muslim di India diminta berkumpul di Taman Iqbal untuk Pakistan
3 Maret 1939 Gandhi mulai puasa sebagai protes terhadap pemerintahan otokratik di India
3 Maret 1938 Minyak pertama kali ditemukan di Saudi Arabia
3 Maret 1937 Perang sipil di Spanyol semakin membesar
3 Maret 1936 Inggris semakin membolehkan imigran Yahudi untuk datang ke Palestina
3 Maret 1935 Persia akan merubah namanya menjadi Iran
3 Maret 1934 Amir Yaman dengan Ibnu Saud di Saudi semakin terjebak dalam peperangan
3 Maret 1933 Gema Pembebasan Pakistan semakin membesar di tengah rakyat
3 Maret 1932 Hitler mencalonkan dirinya setelah mendapatkan status warga Jerman
3 Maret 1931 Penjajah Inggris mempersiapkan negoisasi dengan Mohandas Gandhi
3 Maret 1930 Gandhi telah memperingatkan Inggris akan terjadi pemogokan massa 8 hari lagi
3 Maret 1929 Trostsky bersembunyi di Turki setelah kabur dari Uni Soviet
3 Maret 1928 Inggris berusaha mengambil alih Malta
3 Maret 1927 Albania berencana menyerang Yugoslavia
3 Maret 1926 Reza Khan berencana memberikan gelar Shah Iran disamping nama Pahlevi
3 Maret 1925 Calvin Coolidge telah menjadi Presiden USA
3 Maret 1924 Setelah 1400 tahun Khilafah diruntuhkan oleh keparat Mustafa Kemal Attaturk

Terakhir, saya berpikir, kalau semua ini pernah terjadi di setiap tanggal 3 Maret, akankah semua hal tadi bakal terjadi apabila Khilafah Islam tidak runtuh di Turki 3 Maret 1924???

hijacked from here
read more