3 Jun 2011

HYPOCRITE*

Anda bisa mengatakan apa saja tentang apa yang anda pikir itu benar. Anda boleh menyanggah apa yang orang sampaikan. Dengan santun ataupun dengan nada menyerang. Menguliti hingga mereka tak bisa lagi tidur dengan tenang, bahkan kesulitan bernafas saat mereka beranjak dari sofa-sofa mereka. Namun anda mengetahui tentang anda sendiri. Tentang langkah apa yang sebenarnya anda tapaki di neuron-neuron yang terisi informasi.

Rekam-jejak sajak sel-sel yang anda gerakkan untuk mengungkap tiap kata yang menghambur dari sudut bibir takkan mungkin terhapus begitu saja. Anda mungkin mengira akan terhapus. TIDAK! Sekali-kali, tidak!

Sungguh kesemuanya yang anda tapaki akan menjadi saksi bagaimana anda berusaha mencitrakan diri baik di depan makhluk-makhluk yang anda ‘tipu-muslihati’! Dan saat tumpukan ‘kesakithatian karena ditipumuslihati’ mereka mewujud utuh menjadi riuhnya celaan, anda akan mencicipi betapa kepalsuan yang anda bangun di masa lalu itu sangatlah menjijikan. Layaknya anda mendapati diri anda tengah meludahi wajah anda sendiri.

Anda, saya katakan, bisa saja menarik waktu untuk memutihkan kembali lembar-lembar yang terserak di lumpur nista hipokrit itu, namun pertanyaan besarnya adalah: APAKAH ANDA SANGGUP MENARIK PERHATIAN ALLAH UNTUK SEKEDAR MELIRIK ANDA UNTUK MEMBERIKAN PENGAMPUNANNYA??

Tak banyak orang berlumuran salah yang pada akhirnya sanggup menarik perhatian Tuhannya untuk mengampuni dirinya. Tak percaya? Tengoklah kisah-kisah para penyambung amanat Tuhan! Yeah, para Nabi & Rasul! Berapa banyak ummat di zamannya yang berakhir bahagia setelah dia mencibir ajaran yang dibawa Nabi/Rasul?

Menyesallah atas segala muslihat dan kepalsuan yang telah anda jalani! Jika belum berakhir, maka akhirilah! Saya ingatkan bahwa tiap detik tubuh anda terus mengalami penuaan dan penurunan fungsi! Suatu saat sel-sel itu secara serempak tidak berungsi, maka berakhirlah semua kemungkinan-kemungkinan baik dan harapan-harapan anda!
Tabik!
NB: sedikit memberi bocoran, saya pernah mendengar bahwasannya Allah akan mau memberikan pengampunanNya jika yang meminta padaNya sungguh-sungguh dan ‘menjual’ dirinya pada Dia. Saya benar-benar tak paham jika ada manusia yang menyia-nyiakan kesempatan kedua ini!

* hujatan-hujatan ini saya lakukan saat saya berhadapan dengan makhluk yang selalu merefleksikan apa-apa yang dihadapkan padanya. Kalau tidak salah orang-orang menisbatkan suatu nama yg cantik pada makhluk itu: Cermin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar