Reportase Dialogika Gerakan Mahasiswa Pembebasan Komsat Pembebasan Utara

 
 
“Yang salah itu SBY, bukan rakyat. Maka dari itu, SBY harus segera 
diturunkan dan rezim sekarang sudah tidak layak dipertahankan.” 
Begitulah kira-kira respon dari Presiden Mahasiswa (Ketua BEM Politeknik
 Negeri Bandung) ketika merespon pernyataan salah seorang wanita, 
peserta Dialogika (28/3) yang berpendapat bahwa kenaikan harga BBM saat 
ini memang harus pemerintah lakukan, karena ini semua untuk kebaikan 
rakyat dan rakyat tidak berhak menyalahkan pemerintah dengan kenaikan 
harga BBM ini.
 
 Acara yang diadakan oleh Gema Pembebasan 
(Gerakan mahasiswa Pembebasan) komisariat Pembebasan POLBAN ini memang 
menarik dan banyak mengundang perhatian masyarakat kampus Politeknik 
Negeri Bandung. Hal ini disebabkan salah satunya karena acara ini 
diadakan ditengah-tengah kantin PUJASERA yang notabene tempat tersebut 
merupakan salah satu pusat berkumpulnya mahasisiwa di kampus ini. 
 
 Acara yang mengambil judul “KENAIKAN HARGA BBM: ASING UNTUNG, RAKYAT 
BUNTUNG” ini menghadirkan pembicara dari BEM KEMA POLBAN dan 
disandingkan dengan pembicara dari Gema Pembebasan. 
 
 Bima Gusti
 Tresna selaku Ketua BEM Politeknik Negeri Bandung menjelaskan bahwa 
rencana kenaikan harga BBM merupakan kebijakan yang mengkhianati rakyat,
 sekaligus mengkhianati konstitusi. Beliau pun menegaskan bahwa inilah 
bukti bahwa negeri ini tidak pernah terbebas dari penjajahan asing. 
“Alasan-alasan pemerintah saat ini untuk menaikkan harga BBM jelas 
merupakan pengkhianatan kepada rakyat sekaligus pengkhianatan kepada 
konstitusi, karena kebijakan itu sama sekali bukan untuk kepentingan 
rakyat, bahkan hanya akan menguntungkan asing.” tegasnya. 
 
 
Faisal Anugrah selaku pembicara dari Gema Pembebasan mengatakan hal yang
 kurang lebih serupa dengan apa yang disampaikan oeh Bima, tetapi ia 
kemudian mengomentari mengenai orang-orang yang masih menganggap bahwa 
pemerintah saat ini masih baik dan pro terhadap rakyat. Ia menegaskan 
“Kenaikan harga BBM ini bukan masalah agar hidup ini hemat ataupun agar 
kita menjadi sabar dengan apa yang terjadi, Tetapi kenaikan harga BBM 
merupakan kebijakan yang jelas-jelas menguntungkan asing. Kalo ada 
maling yang datang ke rumah kita, bukan lantas kita bersabar dengan hal 
itu, atau berprasangka baik dengan maling tersebut, tetapi kita harus 
meneriakkan bahwa maling itu telah mencuri dan berbuat kejahatan.” 
 
 Di akhir acara, meskipun masih banyak peserta yang ingin bertanya, Bima
 menyatakan bahwa apa yang bisa kita lakukan saat ini untuk kemajuan 
negeri ini, maka lakukanlah. Mulailah dari diri sendiri dan lingkungan 
terdekat. 
 
 Sedangkan Faisal dari Gema Pembebasan menyatakan 
bahwa inilah dampak diterapkannya sistem Kapitalisme, maka kita harus 
menyadari bahwa apa yang kita lakukan saat ini bukanlah hanya menuntut 
agar SBY turun, tetapi menuntut agar sistem rusak yang sedang diterapkan
 saat ini oleh SBY harus diganti dengan sistem yang benar, yaitu Sistem 
Islam dalam bingkai Daulah Khilafah. Karena itu, salah satu tugas 
mahasiswa adalah terus melakukan edukasi atau penyadaran kepada 
masyarakat bahwa inilah hasil dari diterapkannya sistem 
kapitalisme-demokrasi, dan seharusnya mahasiswa senantiasa memberikan 
pemahaman-peahaman yang benar kepada masyarakat bahwa hanya Islamlah 
satu-satunya solusi. [Tim GP Bandung]
 
 
 
          
      
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar