7 Agu 2011

Anda harus tahu sebelum memutuskan akan menikah. *for adult only! :p

Pernikahan adalah suatu "kelumrahan" dalam episode kehidupan manusia. Semua manusia yang berakal sehat tentu saja akan memiliki keinginan untuk mengarungi bahtera pernikahan, meskipun bukan rahasia lagi bahwa pernikahan adalah gerbang menuju kehidupan multidemensional dan lebih kompleks dibandingkan jenjang kehidupan sebelumnya. Hal ini karena dalam pernikahan menuntut menghadirkan kematangan berbagai aspek dua manusia yang akan dipersatukan dalam ikatannya. Bukan berarti dalam saat kehidupan melajang seorang insan tidak dituntut untuk menghadirkan kematangannya, namun sesungguhnya kehidupan pernikahan memang menuntut kuantitas dan kualitas kematangan yang lebih.

Saat seorang pria sudah bersanding di pelaminan dengan wanita pujaannya, maka sejak saat itu dan seterusnya dia telah berganti status menjadi seorang pria yang utuh dengan titelnya sebagai seorang suami dan calon ayah. Begitu pula sebaliknya, wanita menapaki fase-fasenya sebagai seorang wanita, dan kemudian dinisbatkan gelar istri padanya pada saat seorang laki-laki sudah terikat dengannya.

Setiap fase yang ditapaki manusia--baik pria maupun wanita--akan senantiasa menuntut kemampuan minimal yang dimilikinya agar dia 'layak' untuk dinyatakan sebagai manusia yang berada di tahapan tersebut. Orang-orang yang bergelut di bidang Teknologi Informasi menyebutnya sebagai "minimal system requirement". 

Jika ada manusia yang dengan tolok ukur "jam hidup" seharusnya sudah mampu untuk melakukan satu hal, namun dia masih belum bisa melakukannya, maka kemungkinan dia akan 'tersingkir' dari kehidupan sosialnya (jika dia tidak berusaha "menutupi" kekurangannya itu dengan menonjolkan kebolehannya di hal lain), atau masih memiliki kehidupan sosial, namun dengan pandangan masyarakat bahwa dirinya "berbeda" (jika dia benar-benar tidak mampu melakukan "apapun").

"Manusia (selain Nabi dan Rasul) memang tidak ada yang benar-benar memenuhi kriteria untuk dikatakan SEMPURNA meskipun penciptaanya paripurna." 
 Itulah kata-kata yang sering kita dengar. Anda merasa seperti itu? Ya! Tentu saja. Manusia akan senantiasa merasa seperti itu, olehkarenanya manusia akan senantiasa meningkatkan kematangannya dalam berbagai perannya, termasuk dalam perannya dalam rumahtangga.

Hal yang ingin saya bagi di sini adalah bahwa manusia biasa--meskipun TIDAK pernah mampu meraih kehormatan bergelarkan "sempurna"--perlu tahu dan berusaha memenuhi sebab-akibat untuk menjangkau "Minimum System Requirement" setiap fase kehidupannya, termasuk fase kehidupan yang didaulat sebagai separuh dari agama dan menjadi Sunnah pembawa risalah-Nya. Hal ini dibutuhkan agar saat menapaki fase itu, kita mampu memiliki kehidupan yang "normal" serta memiliki ketahanan yang mumpuni.

===============================================================

Sepenggal dialog 'unik', karena seorang yang sudah menikah bertanya tentang pernikahan pada orang yang belum menikah.. :)
  • Assalamualaikum, masbro (*sebenarnya, beliau manggil nama. Selanjutnya nama itu akan terus diganti menjadi "masbro"  :-).. Ini XXX (**disamarkan untuk privasi ibu ini).. Approve, ya.. mau tuker fikiran.. Butuh pencerahan..
  • Wa'alaykumsalam.. Sip..udah diconfirm,bu..
  • masbro,, minta ilmunya.. XXX lagi bener-bener pengen tau hak-hak seorang istri dan kewajiban istri. Plus sebaliknya.. Terus kalo suami berbuat dijalan yg salah kewajiban istri kan buat mengingatkan..? Tapi kalo misalkan suami ga sadar sadar kalo ternyata jalannya salah dan meminta istri nya untuk tidak mencampuri urusan nya gimana?? Dosa ga istri nya kalo gitu?? Nuhun ya masbro.. 
  •  bu XXX punten baru dijawab, soalnya baru ada kesepatan ke warnet..maklum belom ada modem sendiri..(curcol dikit.hehe)

    Beberapa kewajiban istri yang harus dipenuhi:
    1. Mentaati suami dalam perkara yang baik
    2. Tidak boleh memasukkan seseorang ke dalam rumahnya ketika suaminya tidak ada
    3. Tidak keluar rumah kecuali dengan izin suaminya
    4. Menjaga harta suami
    5. Melayani dan membantu suami
    6. Mensyukuri kebaikan suami

    Kewajiban Seorang Suami
    1. Membantu istri agar selalu taat kepada Allah swt

    2. Memperlakukan istri dengan baik.
    3. Menafkahi istri dan anak .
    4. mengingatkan istri yang tidak taat suami.

    lengkapnya bisa didownload: #linknya sudah dipindah ke bagian bawah artikel untuk keindahan penempatan. :)



    kalo suami salah, ya istri wajib mengingatkan... hal ini menjadi hukum asal kewajiban seorang muslim: memerintahkan yang ma'ruf (kebaikan), dan mencegah hal munkar (keburukan).
    kalo suami ga sadar, mungkin perlu dievaluasi mulai dari cara kita menyampaikan, apakah sudah tepat dan secara halus.. karena meskipun yang kita beritahukan adalah kebaikan dan kebenaran, tapi kalo cara yang dpake "gak cocok" sama orang yang kasihtau, biasanya malah nolak..
    hal lain yang perlu diperhatikan adalah tentang diri kita sendiri.. menurut pengalaman ini mah: kalo kita sendiri masih sering melakukan kesalahan, biasanya agak susah masuk kalo kita ngingetin ke orang lain.. seolah2 Allah lebih menutup hati orang yang kita ingetin.. nah karena itu, selain mengingatkan orang lain, kita juga tentu harus sambil memperbaiki diri juga..

    selain itu istri yang mengingatkan juga harus sabar, bu... karena manusia butuh proses..
    bicarakan baik2, dengan hati dingin, diiringi doa, dan dengan mengandalkan kedewasan suami-istri, saya yakin semua masalah bisa diatasi..:)
    wallahu'alam..
==========================================================================
SEMOGA MENGINSPIRASI!
WALLAHU'ALAM....

download terjemah kitab/buku Al-lnsyirah fi Adabin Nikah Zaadul Ma'ad fi Hadyi Khairil 'lbaad Juz 4 di 4shared.com di 4shared.com | di Mediafire.com (Tuntunan Lengkap Pernikahan-Ibnul Oayyim Al-Jauziyyah [warning!!! seriously for adult only!!!] )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar