Saat rasa menjadi bencana.
Menjelma prahara berdalih kasih, maka liar rasa menjadi raja tata kata dan langkah.
Duh! Andai waktu itu dapat aku jemput kau di persimpangan, mungkin jinak yang ku peroleh!
Andai boleh menoleh, kembali mengamati hati hingga mendapati arti, mungkin kini tak mati!
Pada akhirnya, gundah selalu saja melipat di saat yang tepat! Bahkan memaksa curiga hingga batas teratas ‘Arsy.
Huh! Seandainya ku kelu, tentu tak akan dapati keluh keluar bersama peluh yang berpuluh-puluh!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar