27 Sep 2016

Belajar

Bagi sebagian orang menganggap bahwa belajar artinya duduk di dalam kelas, dengan baju seragam, diabsen tiap pagi, serta menggunakan bangku kayu yang kalau kau duduk lama di situ niscaya pantat mu kesemutan. Hehehe

Bukan begitu, saudara. Belajar bukan hanya ada di dalam kelas. Tak melulu mesti ada guru yang berseru. Pelajaran itu tersebar di seluruh bumi Allah. Berserak di jalanan. Tersebar di seluruh penjuru mata angin.

Suatu waktu mungkin kau melihat ada anak belajar bersepeda. Jatuh dia berkali kali, tapi tak ada terpikir untuk berhenti. Darinya kau bisa belajar untuk terus keras kepala jika memang perlu.

Di hari lain kau bertemu anak ingusan yang tak henti untuk menjelajah. Lihat betapa dia bersemangat untuk mengamati (dengan caranya sendiri tentu saja) hal baru yang dia belum ketahui. Belajarlah darinya bahwa belajar hal baru itu menyenangkan. Tentu saja harusnya kita juga bersemangat saat belajar hal baru; hal yang kadang mungkin kita lupa.

Pada satu kesempatan, menyengajalah mengamati tukang becak yang tidur di becaknya. Kau akan dapati pelajaran bahwa nikmat nya tidur tidak selalu berbanding lurus dengan seberapa empuk & luasnya tempat tidur.

Ah... Kau lihat kan betapa banyak hal yang bisa kita pelajari? Bukan hanya di dalam kelas, tapi juga di luar kelas. Jauh dari kata formal, dipimpin oleh banyak "guru", dengan jumlah pelajaran yang sulit dihitung jumlahnya.

Jadi mulai dari sekarang, belajarlah di manapun. Dari hal apapun. Pada siapapun. 
Mari belajar.. :-)

Nb: namun yang perlu diingat, wahai saudara, bahwa memang ada pelajaran-pelajaran khusus dengan ilmu khusus, memang yang harus kita belajar di waktu khusus. Tentu dengan guru khusus pula. Tak bisa sembarang mengambil guru dan mengambil waktu. 
read more