18 Jun 2010

dakwah; kebutuhan dan kewajiban seorang Muslim!

Dakwah adalah misi utama kenabian. dengan dakwahlah Islam yang berasal dari jazirah Arab sampai pada kita di Indonesia. Dakwah diibaratkan sebagai darah di tubuh Islam; yang jika ia terhenti, maka hidup dari Islam menjadi akan hilang pula. Sepenting itulah dakwah hingga banyak ayat dalam Qur’an yang menyeru seorang muslim untuk berdakwah. Diantaranya adalah:

Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang maruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka ta’at kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah, sesungguhnya Allah Maha perkasa lagi Maha Bijaksana (QS At Taubah : 71)

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan palajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari Jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk (An Nahl : 125)

Begitu pula dengan Rasulullah Saw. Yang memandang penting dakwah:

“Hendaklah kalian benar-benar menyurh perbuatan yang maruf dan benar-benar melarang perbuatan yang mungkar, atau (bila tidak kalian lakukan) Allah akan menjadikan orang-orang jahat di antara kalian berkuasa atas kalian semua (yang akibatnya banyak sekali kejahatan dan kemungkaran diperbuatnya) lalu orang-orang yang baik di antara kalian berdoa (agar kejahatan dan kemungkaran itu hilang) maka doa mereka (orang-orang baik itu) tidak diterima.”
(HR Al Bazzar dan At Thabrani)

Keharusan hadirnya dakwah Islam di tengah-tengah ummat merupakan keniscayaan yang tidak dapat ditawar-tawar lagi, sehingga apapun yang menjadi factor penunjang bagi dakwah—seperti kutlah dakwah—juga menjadi keniscayaan. Adanya kutlah dakwah juga sebenarnya merupakan perintah Syara’, dalam firman-Nya Allah Swt menyeru:

Hendaklah ada diantara kamu, sekelompok orang yang mengajak kepada kebaikan, menyeru kepada ma’ruf dan mencegah mungkar. Mereka termasuk orang-orang yang beruntung.
(TQS. Ali Imran : 110)

Sungguhpun seringkali ada yang mencoba untuk membenturkan dakwah dengan kehidupan pribadi, maka sesungguhnya itu adalah bodoh. Ada yang berpendapat bahwa dakwah hanya akan menghabiskan waktu, tenaga, dan pikiran; ada yang berkata bahwa dakwah menghambat proses kelulusan (bagi pelajar), namun sesungguhnya hal itu tidaklah benar. Bahkan Allah Swt telah berjanji dalam Quran, bahwa Dia akan menolong bagi siapa saja yang menolong agama-Nya:

Hai orang-orang yang beriman, jika kalian menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolong kalian dan meneguhkan kedudukan kalian (QS Muhammad – 47)

Selain itu, Allah Swt. Juga berjanji—melalui lisan Rasulullah Saw.—bahwa pahala seseorang yang telah menunjuki kebenaran Islam akan terus mengalir sebagai amal shalih.


Siapa saja yang menyeru manusia pada petunjuk (Islam), dia pasti akan mendapatkan pahala sebagaimana pahala yang diperoleh orang yang mengikuti petunjuk itu tanpa mengurangi sedikitpun pahalanya.
(HR Ahmad, Muslim, Abu Dawud, At Tirmidzi, an Nasa’I dan Ibn Majah)


Jadi, tidak ada alasan untuk tidak berdakwah..
TABIK!
Wallahu’alam..
read more